Minggu, 23 April 2017

I Proud to Be Me

kemana harus berlari saat jiwa tak tenang, kemana harus melangkah saat fikiran kian kacau, kemana harus mengadu saat semua pihak seakan menjauh...?

Ada seberkas sinar harapan yang datang, menunjukan arah kemanakah aku harus melangkah. sinar Addin yang datang, menuntunku, mengajariku, menyadarkan aku akan keslalaian yang selama ini dilakukan. Berawal memang hanya bentuk pelarian agar lepas dari kegelapan, tapi cahaya ini menghangatkan, membuat nyaman seakan dalam dekapan orang yang paling kita hormati, kita sayangi, dan yang telah berjuang antara hidup dan mati.

Namun, perjalanan tak sepenuhnya berjalan mulus dan lurus, akan ada banyak kerikil-kerikil dan bebatuan yang akan membuat ku jatuh dan terpuruk, akan ada banyak rintangan yang menghalangi jalanku agar aku berbalik arah, dan kembali ketempat awal. Harus seberat ini kah...?

Perang yang ada dinegeri Palestina, peperangan dibelahan dunia manapun dengan mental kuat dan strategi yang hebat maka akan selamat. Tapi peperangan antara hati dan fikiran ini yang jauh lebih dahsyat dari ledakan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki (Bagiku). Dimana lingkungan menuntut aku harus seperti apa, dimana semua menuntut ku sesuai apa yang mereka inginkan, dimana semua menyalahkan apa yang aku lakukan?

Haruskah aku berteriak pada sang ombak dilautan, atau pada pohon-pohon ditengah hutan? Agar kalian tau betapa niat dan keinginan ini begitu tulus untuk mendapatkan kenyamanan dalam bimbingan Agama.

Uang, dan harta lainya memang penting. Tapi bagiku saat ini yang lebih penting adalah bagaimana aku untuk lebih Taat dengan ajaran Agama yang benar, menjalankan perintah-Nya yang Maha mengetahui atas segala sesuatu.

kalian selalu bilang
mengapa aku tidak bercerita.......?
mengapa aku tidak bertanya........?
mengapa aku tidak menghubungi.....?

ingin sekali aku bertanya
apa kalian punya waktu untuk itu.............?
apa kalian memberi ku kesempatan untuk itu...?

apa kita punya waktu dan kesempatan untuk bercerita atau sekedar mengobrol biasa. saat ada waktu santai, kalian asik dengan kegiatan masing-masing tak menyadari akan keberadaanku. aku bahagia melihat kebersamaan kalian, aku bahagia tak ada lagi pertengkaran ataupun amarah antara kalian, itulah sebabnya aku tak mau mengganggu waktu kebersamaan itu. aku memilih pergi.

saat ada waktu, sambil mengerjakan sesuatu, memasak atau hal lainya. apa kalian memberiku kesempatan untuk bicara....?
yang ada hanya amarah. Tak mampu jiwa ini untuk bangkit dan kembali berfikir logis.

BEGO, DUNGU. atau hal lainya itulah yang kalian katakan untuk ku atas sikap ku.

apa kalian tahu bagaimana perasaanku saat menghadapi orag yang sedang amarah...?
mungkin bagi kalian adalah hal biasa, tapi TIDAK bagiku.

apa kalian tau bgaimana perasaan
1. seorang anak kecil berusia dibawah 10 tahun, melihat langsung kedua orang tuanya bertengkar hebat dan nyaris BERCERAI...?
2. Seorang anak kecil melihat sang ibu terluka akibat amarah dari sang ayah...?
3. seorang anak kecil yang harus menerima pukulan amarah dari sang ayah dengan suatu alasan yang sama sekali bukan kesalahanya tepat dihari dimana ia berharap diucapkan SELAMAT ULANG TAHUN untuk pertama kalinya.

jiwa seorang anak itu begitu rentan, tak heran itu akan mempengaruhi perilakunya. mencontoh sikap keras itu atau jatuh dan lemah saat menghadapi ataupun melihat orang lain marah.

sibuknya aku bukan tanpa alasan,
jika disini aku bukan apa-apa, maka diluar sana aku ingin menjadi orang yang dianggap
jika disini aku anak lemah, maka diluar sana aku ingin menjadi orang yang kuat
jika disini aku tak bisa berbuat apa-apa, maka diluar sana aku ingin menjadi orang yang bisa berbuat banyak.

MATERI yang selalu kalian anggap segalanya. Untuk apa melakukan hal yang tidak mendapatkan timbal balik..?

memang benar. tapi itu bukan tujuan atas apa yang aku lakukan saat ini.
aku sibuk dengan organisasi, aku sibuk dengan kegiatan-kegiatan, aku pergi pagi pulang malam, pergi pagi pulang dihari selanjutnya. aku ingin melupakan beban rasa yang selalu mengikat, aku ingin mengenal banyak hal diluar sana.

Tapi ingat. aku tidak jatuh pada lubang MAKSIAT. aku jauh dari hal itu. Fikiran NEGATIF kalian terhadapku itu sangat salah. aku sudah bisa berfikir mana yang salah dan mana yang benar untuk ku.
Justru SEBALIKNYA, aku saatini, mempersiapkan BENTENG untuk diriku dengan ajaran-ajaran Agama. Aku belajar, aku terus belajar agar aku menjadi orang yang memiliki KUALITAS dalam hal Agama. tidak lemah seperti saat ini.

Tapi kesimpulan itu telah kalian ambil, berfikir negatif akan diriku. SILAHKAN.......!
selama aku tidak melakukan apa yang kalian fikirkan. MAAF ini pemberontakan mungkin, tapi aku bangga menjadi diriku sendiri.

Justru, dalam angan ku. Aku ingin menjadi seseorang yang bisa dengan Istiqomah menjalani perintah-Nya. tidak lalai seperti saat ini. AKU INGIN FOKUS mempelajari dan memperdalam ilmu AGAMA, tidak dengan seperti saat ini, dimana lingkungan menuntut ku untuk melakukan yang hanya mendapatkan IMBALAN materi.

seharusnya, kesimpulan bukan hanya dari satu sudut pandang, tapi pada sudut pandang lainya.
BENAR atau SALAH itu tak ada, Hanya dari SUDUT MANA KITA MELIHATNYA.


Humaira
16 Februari 2016

0 komentar:

Posting Komentar